ASAL USUL NAMA GOSONG TELAGA


Adanya makam sekaligus nama dan kisah ulama yang wafat di Pantai Gosong Telaga ini,diperoleh masyarakat dari tuturan seorang musafir,belum diketahui siapa namanya,mendatangi Gosong Telaga sekitar tahun 1840,ketika Singkil itu telah berada di bawah kekuasaan Pemerintah Belanda.

Sesampai di Gosong Telaga,ia bercerita tentang adanya makam ulama di Pantai Gosong Telaga.Tuturan musafir tersebut,diucapkan ulang oleh salah seorang tokoh masyarakat Gosong Telaga, Tgk. Mustawi,kepada penulis (tahun 2000).

Ketika itu, kata Tgk. Mustawi, sang musafir menceritakan kepada masyarakat,bahwa di bibir Pantai Gosong Telaga terdapat sebuah makam ulama Syekh Maulana Abdul Qadir.Panjang kuburan itu sekitar sembilan meter.


Ulama ini berasal dari Negara Timur Tengah mau menuju pusat Kerajaan Aceh Darussalam.Karena perahu yang mereka tumpangi tenggelam diterpa badai dan dihantam ombak besar.Beberapa orang dari ulama itu terdampar dan wafat di sana dan dimakamkan di Pantai Gosong Telaga.

baca juga kisah makam tersebut di sini https://opapang.blogspot.com/2019/09/segelintir-kisah-makam-syekh-maulana.html

Lebih lanjut Tgk. Mustawi menuturkan,setelah musafir tadi, menceritakan riwayat makam ulama,tokoh-tokoh masyarakat Gosong Telaga pergi membuktikan ucapan sang musafir.Ternyata benar,di bibir Pantai Gosong Telaga terdapat sebuah pusara.

Tidak jauh dari pusara,terdapat sebatang pohon besar.Pada kulit pohon tersebut,terdapat ukiran tulisan berbahasa Arab-Turki.Tulisan ini,kemudian diteliti dan dibaca oleh Faqih Yahya,seorang ulama Gosong Telaga.

Setelah dibaca lantas diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.Dari terjemahan tulisan itulah terbuka tabir,bahwa ulama yang dimakamkan di Pantai Gosong Telaga itu,adalah ulama yang berasal dari Timur Tengah.

Kedatanganya untuk suatu misi ke Kerajaan Aceh Darussalam.Lantas cerita itu,berkembang dari mulut ke mulut hingga sekarang.


Sejauhmana kebenaran kisah itu perlu diungkap melalui penelitian mendalam.Bagi masyarakat Gosong Telaga khususnya,makam ulama itu, fakta sejarah yang benar adanya.


Bukti sejarah itu pulalah yang berkaitan erat dengan kisah perkampungan Gosong Telaga.Karena nama Gosong Telaga diambil dan ditambalkan dari “kisah misteri” sang ulama yang wafat.

Ketika makam ditemukan,secara bersamaan masyarakat melihat sebuah sumur di depan makam. Melihat adanya sumur,pengunjung makam kaget dan berteriak.


"Di gosong, ada telaga.Di gosong, ada telaga". Maksudnya,di batu karang, ada sumur.


Rasa kaget dan ucapan di gosong ada telaga itu muncul secara spontan dan menyebutnya berulang-ulang.Karena peristiwa ini dianggap sesuatu yang mustahil. Tidak mungkin di batu karang, dekat bibir pantai ada sumur. Airnya jernih dan tidak asin.


Keberadaan sumur ini, terus diinformasikan kepada publik sehingga sampai ke daerah-daerah lain. Sejak itulah, perkampungan ini mendapat julukan nama Gosong Telaga.Yang artinya, di batu karang ada sumur.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karangan WJS. Poerwadarminta. Terminologi Gosong, bukanlah hangus (hitam legam) karena terbakar (seperti yang diterjemahkan di dalam bahasa Jawa).


Tetapi menurut isi kamus tersebut, gosong itu artinya batu karang yang telah menjadi daratan dan telah ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan. Sedangkan telaga, menurut kamus yang sama, berarti sumur.

Jadi, Gosong Telaga berarti sumur atau telaga yang ada dibatu karang. Ini fakta, sumur itu masih ada sampai sekarang. Airnya jernih dan tidak asin walaupun sumur itu berada di pinggir laut.


Memang, tidak berapa jauh dari makam Syekh Abdul Qadir, ada sebuah sumur atau telaga tua. Sumur atau telaga ini digali oleh para ulama rekan Abdul Qadir yang dimaksudkan agar airnya bisa digunakan untuk bersuci dan keperluan lainnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH PANJANG SEBELUM PENETAPAN NAMA MENJADI SUBULUSSALAM

Segelintir Kisah Makam SYEKH MAULANA ABDUL QADIR di Gosong Telaga Aceh Singkil yang Dianggap KERAMAT

TOKOH PANUTAN MASYARAKAT ACEH SINGKIL dan SUBULUSSALAM

ADAT PERKAWINAN DALAM MASYARAKAT SINGKIL DAN KOTA SUBULUSSALAN

Begini SEJARAH PULAU BANYAK ( ACEH SINGKIL )

GAMBARAN UMUM KOTA SUBULUSSALAM

kisah SRIKANDI ( SITI AMBIA ) SINGKIL yang MENAKLUKKAN BELANDA

SIMPANG KIRI dan SIMPANG KANAN Sebagai Wilayah ADMINISTRATIF Era Pemerintahan HINDIA BELANDA

BENTENG KOLONIAL BELANDA SEWAKTU di ACEH SINGKIL ( Tempoe Doeloe )

Derita Kerajaan Singkil Era Penjajahan Belanda dan Jepang