Postingan

Menampilkan postingan dari April 1, 2018

ADAT PERKAWINAN DALAM MASYARAKAT SINGKIL DAN KOTA SUBULUSSALAN

Gambar
Dalam masyarakat singkil terdapat 3 corak perkawinan,yaitu perkawinan biasa, perkawinan angga dan perkawinan melalakan. Perkawinan biasa adalah perkawinan yang di laksanakan dengan upacara adat,baik dengan adat penuh maupun secara sederhana saja. Perkawinan angga,yaitu juga bisa juga disebut kawin panjak ialah perkawianan yang tidak di setujui,tertama oleh orang tua gadis atau karna si gadis telah di tunangkan denagn orang lain. Perkawinan ini membutuhkan kenekatan dari seorang pemuda,yaitu dia datang ke rumah orang tua gadis untuk menyerahkan diri dengan membawa sebilah pisaudan gunting serta kain kafan untuk diri sendiri.Dia siap dibunuh oleh ornag tuanya jika tidak mau di nikahkan, dia rela mati demi cintanya.Biasanya kawin angga disetujui karnaterpaksa dan si pemuda harus membayar mahar yang sanggat tingi. Perkawinan melalaken,yaitu semacam kawin lari. Biasanya ke dua remaja itu langsung pergi menghadap kepala KUA untuk dinikahkan.Biasa perkawinan ini terj

MAKANAN KHAS SUBULUSSALAM SEJAK ZAMAN DAHULU

Gambar
Kota Subulussalam yang mekar pada 2 Januari 2007 silam,merupakan salah satu daerah yang memiliki areal perkebunan dan pertanian yang cukup luas.Daerah ini juga merupakan kawasan perkebunan meski statusnya sebagai kota lantaran hamparan tanah di sana didominasi hutan dan kebun. kota yang dikenal dengan semboyan Sada Kata ini memiliki aneka kearifan lokal seperti makanan tradisional. Namun, selama ini sejumlah budaya lokal nyaris terkikis oleh kemajuan zaman. Salah satu penganan tradisional tersebut sebagai cemilan yakni Lompong Sagu.Makanan ini berfungsi sebagai cemilan dan sangat sehat dikonsumsi.        LOMPONG SAGU merupakan salah satu makanan ringan atau jajanan tradisional yang digemari masyarakat pribumi Subulussalam. Penganan dengan perpaduan antara sagu, kelapa, dan pisang   ini dimasak dengan cara dibakar pada perapian menggunakan arang kayu atau tempurung kelapa, seperti memasak sate. Kudapan satu ini   sangat terkenal di kalangan masyarakat Kota Subulussalam, termasu

SEJARAH SINGKAT KOTA SUBULUSSALAM

Gambar
RINGKASAN ASAL MULA SUBULUSSALAM Sejarah mencatat, ketika proklamasi Kemerdekaan Repoblik Indonesia diperoklamasikan olah Soekarno-Hatta, pada Tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta, Negeri Rundeng telah menerima berita tentang kemerdekaan Repoblik Indonesia pada masa langsung  oeleh tentara jepang yang masih menduduki Rundeng dan berita tersebut diterima melalui telpon kabel ( Telegraf ) karna pada saat itu Rundeng sudah memiliki jalur telepon kabel, Mendengar berita tersebut, pada tanggal 18 Agustus 1945 maka Bendera Sang Saka Merah Putih pun dikibarkan. Untuk mengenang sejarah tersebut, pada tahun 2004 pemerintah Daerah Singkil mendirikan Tugu Peringatan Pengibaran Bendera Merah Putih di Kecamatan Rundeng sebagai awal sejarah pada masa itu. Selanjutnya masyarakat Rundeng bermusyawarah memindahkan Ibukota Kecamatan Simpang kiri ke satu tempat denagn jarak tempuh 6 Km dari Psar Rundeng, nama tempat tersebut adalah Bustaniyah (Km6) yang lazim disebut Rundeng baru ( sekarang m