Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

SINGKIL DAHULU Diperebutkan Oleh Kolonial BELANDA, INGGRIS, EROPA, Dan KESULTANAN ACEH ??

Pada ababd XVII kekuasaan VOC makin kokoh dan keuntungannya semakin besar. Keuntungan yang besar ini diperoleh karena raja-raja di Indonesia akhirnya harus menyerahkan hasil-hasil tanaman dalam bentuk sumbangan paksa (verplichte leverantien).Di samping itu masih ada contingenten, upeti-upeti dalam bentuk barang dagangan tanpa pengganti dari VOC. Keserakahan dan nafsu mencari untung sebesar-besarnya yang dilakukan oleh VOC Belanda menimbulkan konflik dengan para penguasa daerah yang dirugikan. Perlawanan-perlawanan pun akhirnya tidak dapat dihindari sehingga terjadilah pertempuran, walaupun perlawanan-perlawanan itu akhirnya dapat ditumpas. Belanda berusaha memperluas daerah pengaruh kekuasaannya di pulau Sumatera. Kepala-kepala daerah diminta untuk bekerja sama dengan Belanda dan hanya dibolehkan berdagang dengan Belanda. Bagi para penguasa daerah yang menentang, akan ditundukkan dengan kekerasan. Setelah Belanda berhasil menguasai Bengkulu, Riau, Padang dan sebagian Sumatera Uta

BENTENG KOLONIAL BELANDA SEWAKTU di ACEH SINGKIL ( Tempoe Doeloe )

Gambar
TAK BISA DIBANTAH, Singkil adalah “kotanya” ulama. Ulama-ulama yang tersohor di Aceh, berasal dari Singkil. Sebut saja diantaranya, Ali Fansuri, Syekh Hamzah Fansuri, dan  Syekh Abdurauf al-Singkili.Ada juga ulama-ulama yang sengaja datang ke Singkil dari daerah lain. Seperti, Abuya Syekh Jalaluddin Padang Ganting, Abuya Syekh M. Aun, H. Abdul Malik (Imam Pulo Pinang).Termasuk juga, H. Umar, Abuya Tengku Syekh H Zamzami Syam dan sejumlah ulama lainnya. Ulama-ulama ini  kemudian  menetap, menjadi alim, dan mengajar di Singkil. Bahkan, meninggal jasad mereka di makamkan di Singkil.Hebatnya, segala biaya hidup ulama ini, sejak akomodasi dan konsumsi ditanggung sepenuhnya oleh masyarakat Singkil.Ada dengan cara, mengutip beras, dari rumah ke rumah. Ada juga, sedekah dari orang-orang berpunya. - Membangun Masjid Karena Singkil berjuluk kotanya ulama ditambah pula perkembangan Islam sangat pesat di sana. Tak mengherankan, kalau ketersedian masjid, menjadi prioritas uta

nih MANFAAT PETE untuk KESEHATAN

Gambar
Buah pete atau dalam bahasa Indonesia dinamakan petai, mungkin banyak sekali yang membenci buah yang satu ini karena baunya yang minta ampun. Buah ini memiliki bentuk bulat pipih dengan warna hijaunya yang khas. Selain itu, bijinya yang berada di dalam bentuk papan-papan juga menambah keunikan buah yang bau ini. Mengapa Pete Bau?? Petai bisa menimbulkan bau yang tidak sedap lebih karena kandungan asam amino yang terkandung di dalam biji petai yang mengandung unsur sulfur. Kandungan inilah yang membuat biji petai menghasilkan bau yang sangat menyengat dan tidak sedap. Di amerika sendiri, petai termasuk salah satu jenih makanan yang baunya paling buruk. Namun, sepertinya Tuhan memang adil. Meskipun petai banyak dijauhi dan dihindari oleh banyak orang karena baunya yang tidak sedap, namun petai ternyata memiliki kandungan gizi yang tinggi, serta memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Berikut ini adalah beberapa manfaat dan kelebihan dari petai bagi kese

BENCANA YANG TERDAPAT DI SUBULUSSALAM

Gambar
- Kebencanaan Kebencanaan di Kota Subulussalam tidak dapat terlepas dari sistem kebencanaan Indonesia bahkan dunia. Hal ini karena sistem kegiatan di dalam bumi memiliki keterkaitan satu sama lain, dimana kegiatan di dalam bumi pada suatu belahan bumi dapat berpengaruh terhadap belahan bumi lainnya. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng/kulit bumi aktif yaitu lempeng Indo‐Australia di bagian selatan, Lempeng Euro‐Asia di bagian utara dan Lempeng Pasifik di bagian Timur. Ketiga lempengan tersebut bergerak dan saling bertumbukan sehingga lempeng Indo‐Australia menunjam ke bawah lempeng Euro‐Asia dan menimbulkan gempa bumi, jalur gunung api, dan sesar atau patahan.Penunjaman di Indonesia juga banyak terdapat patahan aktif seperti Patahan Semangko di Sumatera, Cimandiri di Jawa dan banyak patahan dan sub patahan lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karenanya kejadian gempa beserta dampak yang ditimbulkannya yang dapat terjadi secara tiba-tiba harus dapat d

GAMBARAN UMUM KOTA SUBULUSSALAM

1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik - Kondisi Geografis Kota Subulussalam merupakan salah satu dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang masih relatif muda juga mempunyai letak cukup strategis karena dilewati oleh jalan nasional yang menghubungkan kota-kota di pantai Barat-Selatan Provinsi Aceh dan merupakan pintu masuk ke Aceh dari sebelah selatan karena berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara. Secara Gegrafis Kota Subulussalam terletak pada posisi 02° 27’ 30” - 03° 00’ 00” LU/ North Latitude dan 0 97° 45’ 00’ - 98° 10’ 00” BT/ East Latitude. Kota Subulussalam dalam konstelasi regional berada di bagian perbatasan antara Provinsi Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara; Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara; Sebelah

Begini SEJARAH PULAU BANYAK ( ACEH SINGKIL )

Gambar
Orang pertama yang mendiami Pualu Tuangku (haloban) yang bernama  Tutuwon, Tutuaon  ini mulanya terdampar  di Teluk Nibung kemudiaan  berpindah keTulale (Pulau Tuanku) setelah Tutuwoun merasa cocok untuk mecari penghidupan maka dijemputnya  keluarga dari Teluk Nibung  untuk mendiami daerah Haloban tersebut  dengan membuka lahan pertaniaan di   Tulale (Pulau Tuangku) , disinilah babak awal pemukiman di Kepulauan Banyak(Haloban). Berselang beberapa tahun kemudian terjadi sebuah peristiwa peselisihan antara Lawowek dengan Lasengak mereka   memper masalahkan tentang siapa diantara mereka  yangterlebih dahulu mendiami    Haloban (Pulau Tuanku,) didalam perselisihan ini Lasengak kalah dan lari hingga ketengah laut antara Pulau Bangkaru dengan Pulau Lasia, kejadian tersebut diketahi oleh Tutuwoun kemudian membawa kedua orang tersebut kerumahnya di Tulale ( Pulau Tuanku) , sesampai  dirumah  tamu tersebut disuguhi  ubi rebus oleh keluarga Tutuwoen, dengan diberinya ubi rebus di