Postingan

Menampilkan postingan dari September 16, 2019

kisah SRIKANDI ( SITI AMBIA ) SINGKIL yang MENAKLUKKAN BELANDA

Gambar
Peperangan Belanda dengan Aceh (1873-1942), telah menguras tenaga dan biaya, serta menewaskan ribuan prajurit dan rakyat biasa. Sejarahwan Paul van’t Veer mencatat bahwa hingga 1914 saja tak kurang dari 37.500 prajurit Belanda yang tewas di Aceh, dan 500.000 lainnya mengalami luka-luka. Lazimnya suatu peperangan, tentu melahirkan pejuang-pejuang. Pejuang-pejuang tersebut, tidak saja pejuang pria melainkan juga memunculkan tidak sedikit pejuang-pejuang wanita, seperti Laksamana Malahayati, Cut Meutia, Cut Nyak Dhien, Tengku Fakinah, Pocut Baren Biheue. Pejuang-pejuang wanita itu, sangat berperan dan terlibat langsung dalam kancah peperangan. Ada yang menjadi prajurit dan ada pula yang menjadi panglima perang. Paling tidak, mereka membantu kaum pria di garis belakang peperangan seperti menyediakan makanan dan memberi motivasi supaya suami dan anak-anak mereka mau berperang melawan penjajah. Peran wanita-wanita Aceh dalam kancah peperangan ini, dinukilkan oleh Zentgraa